Monday, May 11, 2015

Bisnis Ekonomi

MBA League kali ini akan membahas tentang ranah bisnis ekonomi. Baru baru ini, Bank Indonesia menyatakan bahwa sejumlah modal asing yang keluar dari Indonesia sebagai dampak dari kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed), namun tingkat likuiditas perbankan RI aman. Kenapa modal asing ini keluar? Mudah saja… karena The Feds menawarkan hasil imbal balik yang lebih menarik dibandingkan dengan berinvestasi di Indonesia, dan dalam ekonomi dunia hal ini sangatlah wajar terjadi, tinggal setelah itu Negara melalui Bank Indonesia wajib melakukan kajian mengenai stabilitas keuangan (KSK) untuk mengetahui seberapa kuat kah Institusi keuangan di Indonesia sanggup bertahan dengan adanya penarikan modal asing ini. Berdasarkan KSK edisi bulan Maret yang baru saja diterbitkan oleh Bank Indonesia, peningkatan suku bunga bank sentral The Fed, memiliki potensi menurunkan alat likuid sektor perbankan sebesar 16% pada akhir tahun 2015. Menurut hasil simulasi posisi keuangan terendah akan terjadi pada triwulan III 2015, dan diperkirankan akan di dominasi oleh Bank BUKU III kemudian diikuti oleh BUKU II dan BUKU I.
Apa itu BUKU? Kenapa ada BUKU I, II, III, dan IV? BUKU adalah singkatan dari (Bank Umum Kegiatan Usaha). BUKU bertujuan untuk membagi bank berdasarkan pada Modal Inti yang dimiliki oleh sebuah Bank. Bank BUKU I: modal inti ≤ Rp. 1triliun, Bank BUKU II: modal inti Rp. 1 triliun – Rp. 5 triliun, Bank BUKU III: modal inti Rp. 5 triliun – Rp. 30 triliun, kemudian yang terakhir adalah Bank BUKU IV: modal inti ≥ Rp. 30 triliun. (di Indonesia ada 4 Bank yang masuk dalam kelompok Bank BUKU IV yaitu 3 bank pelat merah (BNI, Mandiri, BRI) dan 1 bank Swasta Nasional (BCA).
Bank Sentral atau dalam hal ini Bank Indonesia memiliki peranan penting dalam menciptakan kondisi keuangan Negara  yang kondusif. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Tugas BI menurut UU No.23/1999: dalah “Menjaga kestabilan nilai Rupiah” yang dijabarkan dalam 3 ranah:
1.      Menetapkan  dan melaksanakan kebijakan moneter:
  •   OPT (Operasi Pasar Terbuka)
  • Penetapan tingkat diskonto
  • Penetapan Cadangan Wajib Minimum
  •  Pengaturan kredit & pembiayaan
2.      Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
  • Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.
  • Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan.
  •   Menetapkan alat guna pembayaran.
3.      Mengatur dan mengawasi Bank
  •    Memberikan dan mencabut izin usaha Bank.
  •     Memberikan izin pembukaan, penutupan, dan pemindahan kantor Bank.
  •     Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan Bank.
  •     Memberikan izin kepada Bank untuk menjalankan kegiatan – kegiatan usaha tertentu
Suku Bunga memiliki hubungan yang erat dengan jumlah uang yang beredar, jadi pemerintah melalui instrument terkait dapat mengatur sirkulasi uang beredar pada suatu Negara, How?! Simple saja! Semakin tinggi suku bunga yang ditawarkan oleh bank, maka minat masyarakat untuk menabung juga akan meningkat, dan belaku sebaliknya… semakin banyak orang menabung, maka akan semakin sedikit uang yang beredar di masyarakat, kira-kira logikanya seperti ini: jika dengan menabung saja anda bisa mendapatkan return yang lebih besar dari investasi, kenapa harus invest? (resiko gagal balik dalam menabung pasti lebih kecil daripada investasi). Namun jika trend ekonomi ini terus berlanjut, maka akan terjadi economic failure, karena roda ekonomi tidak bergerak. Karena itulah salah satu tugas bank sentral adalah untuk melaksanakan dan menetap kebijakan moneter dengan berbagai macam cara agar roda perekonomian negara terus berjalan.
Stay awesome everyone!
Here’s quote for today “The economy is a very sensitive organism”.Hjalmar Schacht

By : Ibnu Prabowo 

No comments:

Post a Comment